Tugas 1 ISD

ISD sebagai salah satu MKDU

A. Tujuan pendidikan umum di Perguruan Tinggi
1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul di dalam masayrakat Indonesia
3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi
Jadi pendidikan umum yang menitikberatkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya.

Studi kasus :
Seperti yang kita ketahui, kualitas pendidikan di indonesia cukup meprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
1. Rendahnya kualitas guru.
2. Rendahnya kesejahteraan guru.
3. Rendahnya prestasi siswa.
4. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan.
5. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan.
6. Mahalnya biaya pendidikan.
7. Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan.
8. Sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung.
9. Pendidikan dijadikan komoditas politik dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis.
10. Belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah di Indonesia.
11. Belum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter Indonesia.

Opini dan Saran :
Kualitas pendidikan di Indonesia sekarang memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Beberapa solusi yang dapat saya berikan dari permasalahan di atas adalah dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa, dan terutama kepada para mahasiswa agar dapat terus berusaha memperbaiki sistem pendidikan dengan cara menyumbangkan hasil pemikiran dan karya-karyanya.

B. 3 kemampuan yang diharapkan dan dihasilkan dari lulusan Perguruan Tinggi.
Perguruan Tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri atas :
1. Kemampuan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.
2. Kemampuan profesi adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan pribadi adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan seperangkat kemampuan yang dimiliki tersebut diatas lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi sarjana yang sujana yaitu sarjana yang cakap dan ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat indonesia dan umat manusia pada umumnya.

Studi kasus:
Salah satu masalah yang dihadapi negara Indonesia adalah masalah pengangguran. Hingga saat ini jumlah angka pengangguran yang ada di indonesia masih sangatlah besar. Seorang pengamat tenaga kerja dari Serang Darlaini Nasution SE mengatakan, ada tiga faktor mendasar yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia, Ketiga faktor tersebut adalah :
1. Ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan dengan lapangan kerja.
2. Ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran).
3. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan masih rendah.
Lapangan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja umumnya tidak sesuai dengan tingkat pendidikan atau ketrampilan yang dimiliki. Umumnya perusahaan atau penyedia lapangan kerja membutuhkan tenaga yang siap pakai, artinya sesuai dengan pendidikan dan ketrampilannya, namun dalam kenyataan tidak banyak tenaga kerja yang siap pakai tersebut. Justru yang banyak adalah tenaga kerja yang tidak sesuai dengan job yang disediakan.
Ini membuktikan bahwa pengangguran masih tinggi dikarenakan permintaan kerja sangat sedikit dibandingkan tenaga kerja yang tersedia. Penyebab lainnya adalah kualitas SDM itu sendiri yang tidak sesuai dengan yang diharapkan di lapangan, antara lain dikarenakan penciptaan SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai, atau belum mencapai standar yang ditetapkan.

Opini dan Saran:
Dari kasus diatas kita bisa menyimpulkan, sebenarnya penyebab terbesar pengangguran adalah ketidaksesuaian tenaga kerja dengan pekerjaan yang dibutuhkan. Selain itu yang menjadi penyebab meningkatnya pengangguran adalah kualitas dari SDM itu sendiri belum sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan tertentu. Jadi saran saya sebaiknya kita harus lebih cermat dalam memilih jurusan yang akan kita ambil di perguruan tinggi. Dan tidak lepas juga dari kesadaran kita untuk mendalami ilmu tersebut dengan sungguh sungguh.

Sumber: http://windysukmawan.blogspot.com/2009/12/tugas-materi-ilmu-sosial-dasr.html
 http://elektrojoss.wordpress.com/2007/06/12/tiga-faktor-mendasar-penyebab-masih-tingginya-pengangguran-di-indonesia/ 

C. Latar belakang diberikannya ISD.
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara. 
Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks. Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.

Studi kasus:
Kasus Gayus Tambunan dan Survei Korupsi

Terkuaknya kasus Gayus Tambunan dan tertangkapnya hakim Ibrahim menambah deret panjang kasus-kasus penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi.
Pada kasus Gayus Tambunan, seorang pegawai Ditjen Pajak dengan Golongan III A ditemukan memiliki kekayaan di rekeningnya sebesar Rp 25 miliar, rumah mewah di Kelapa Gading bernilai sekitar Rp 1 miliar serta mobil mewah Mercedez Bens dan Ford Everest.
Dengan kekayaan sebesar itu, Gayus Tambunan mengalahkan kekayaan Presiden SBY yang melaporkan kekayaannya sebesar Rp 7 miliar di KPU saat pilpres 2009 lalu.
Sebelum menjadi miliarder, Gayus sendiri berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang pekerja di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan tinggal di sebuah gang padat penduduk di daerah Warakas, Jakarta Utara.
Mencuatnya kasus Gayus Tambunan merembes pula pada program reformasi birokrasi yang diterapkan pada Departemen Keuangan yang telah menelan biaya yang sangat besar. Pada tahun 2008 saja tercatat anggaran yang tersedot untuk anggaran reformasi birokrasi untuk Depkeu mencapai Rp 1 triliun.
Program strategis tersebut bertujuan menegakkan disiplin pegawai dalam lingkup Depkeu dengan meningkatkan renumerasi yang berbeda dengan pegawai negeri pada umumnya. Gayus yang berstatus pegawai negeri golongan III A diberi gaji Rp 12,5 juta per bulan.
Namun bukannya Gayus semakin disiplin dengan renumerasi diatas rata-rata pegawai negeri, namun justru menyalahgunakan kewenangan yang dimilikinya untuk memperkaya diri. Inilah ironi program reformasi birokrasi ala Sri Mulyani Indrawati.


Opini dan Saran:
Menurut saya, kasus korupsi yang dilakukan oleh gayus merupakan tindakan yang sangat tidak bermoral. Mengapa saya mengatakan tidak bermoral? Karena dia egois dan hanya memikirkan kepentingan dia sendiri. Dia tidak memikirkan apa akibat dari perbuatan yang telah ia lakukan. Contoh sederhana akibat dari perbuatannya adalah, merugikan masyarakat kecil yang kurang mampu. Karna dia telah menyalahgunakan pajak yang seharusnya digunakan untuk keperluan negara dan rakyat kecil.
D. Pengertian ISD.
Ilmu sosial dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah – masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial.
Telah kita ketahui bahwa sumber dari semua ilmu adalah di filsafat / filosofi, baik ilmu – ilmu alam maupun ilmu – ilmu sosial ditilik dari pengembangannya bermula dari ilmu filsafat. Kemudian lahirlah 3 ( tiga ) cabang ilmu pengetahuan, yaitu :
· Natural sciences : meliputi fisika, kimia, biologi, astronomi ( IPA ).
· Social sciences : meliputi sosiologi, politik, ekonomi, sejarah, psikologi ( IPS ).
· Humanities : meliputi bahasa, agama, kesenian dan kesusasteraan.
Ilmu social dasar adalah salah satu mata kuliah softskill yang merupakan mata kuliah yang wajib diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Mata kuliah ini menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian para mahasiswa, berbeda dengan mata kuliah bantu adalah yang bertujuan untuk menopang keahlian dalam disiplin ilmunya.

Studi kasus:

Pentingnya Bersosialisasi Dalam Kehidupan.

Dalam bersosialisasi, tiap orang pasti mempunyai cara bersosialisasi sesuai dengan kepribadiannya masing-masing. Kepribadian terbagi menjadi 2, yaitu : ekstrovert (terbuka) dan introvert (tertutup). Orang-orang yang punya kepribadian terbuka pasti lebih mudah bersosialisasi daripada orang yang berkepribadian tertutup, ”kenapa?” karena orang yang punya kepribadian terbuka pasti dengan senang hati membuka dirinya pada semua orang dan secara pribadi memiliki rasa toleransi tinggi sehingga sanggup menerima perbedaan, dan tentunya mudah menerima hal baru. Lain hal nya dengan orang berkepribadian tertutup, mereka biasanya menyimpan rapat-rapat apa pun yang ada di dalamnya dan tidak boleh seorang lain pun tahu tanpa seizinnya.
Manfaat bersosialisasi tentu banyak, seperti :
1. Memiliki banyak teman,
2. Akan timbul rasa tolong-menolong,
3. Dapat berbagi pengalaman,
4. Kita mudah mendekatkan dengan orang lain,
5. Kita tak akan kesepian,
6. dan masih banyak lagi manfaat yang bisa kita temukan dalam pentingnya bersosialisasi.

Opini dan Saran:
Jadi kesimpulannya adalah kita sebagai masyarakat yang heterogen (berbeda-beda), kita harus bersosialisasi dengan kepribadian terbuka dan berpikiran terbuka (open mind), sebab hal tersebut akan mendatangkan manfaat yang baik buat kehidupan kita sebagai masyarakat yang tak bisa hidup tanpa orang lain. Oleh dari itu, mulailah bersosialisasi dari sekarang dan jangan lupa hindari sifat tertutup yang dapat menghalangi kita untuk bersosialisasi.


0 comments:

Posting Komentar