Tugas 2 ISD



Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

A. Pengertian Penduduk

Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi penduduk. Pengertian ini mempunyai arti yang sangat luas, tidak hanya meliputi pengertian umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi.

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu :
-          1. Penduduk asli : Orang yang telah menetap dan tinggal di daerah tersebut, Dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.
-          2. Penduduk asing : Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Dalam ilmu sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial. yaitu :
1.   Kepadatan penduduk
2.   Piramida penduduk
3.   Pengendalian jumlah penduduk
4.   Penurunan jumlah penduduk
6.   Transfer penduduk
7.   Ledakan penduduk
8.   Penduduk dunia
9.   Referensi
10. Pranala luar
Jadi pengertian penduduk adalah suatu negara atau daerah yang terdapat sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Studi Kasus:
Pertumbuhan Penduduk: Ancaman Terbesar Masalah Lingkungan
Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di Indonesia dan bahkan dunia. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup. Kalau populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Tetapi kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi akan terlampaui dan berimbas pada kualitas hidup.
Antara 1960 dan 1999, populasi bumi berlipat ganda dari 3 milyar menjadi 6 milyar orang. Pada tahun 2000 populasi sudah menjadi 6.1 milyar. PBB memprediksi bahwa populasi dunia pada tahun 2050 akan mencapai antara 7.9 milyar sampai 10.9 milyar, tergantung ada apa yang kita lakukan sekarang. Dengan tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan makanan pun meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, maka hutan pun mulai dibabat habis untuk menambah jumlah lahan pertanian yang ujungnya juga makanan untuk manusia.

Opini dan Saran:
Menurut saya angka pertumbuhan penduduk di indonesia harus diperkecil lagi. Karena semakin kita memperkecil angka pertumbuhan penduduk, maka semakin besar peluang negara kita untuk maju. Karena semakin sedikit jumlah penduduk di indonesia, semakin banyak pula bahan pangan dan lahan yang tersedia untuk generasi berikutnya. Dapatkah anda bayangkan, apa yang akan terjadi jika jumlah penduduk lebih besar daripada jumlah lahan pertanian, lahan perumahan, dan bahan pangan?
Sumber: http://bayuriyanda.wordpress.com/2010/03/09/arti-luas-dari-negara-bangsawarga-negara-penduduk/


B. Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi. Ada beberapa pengertian masyarakat :
a. Menurut (Selo Sumarjan 1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan
b. Menurut (Koentjaraningrat 1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
c. Menurut (Ralph Linton 1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

Ada beberapa komponen masyarakat diantaranya :
a. Populasi dengan aspek-aspek genetik dan demografik
b. Kebudayaan sebagai produk dari aktivitas cipta rasa, karsa dan karya manusia. Isi kebudayaan meliputi beberapa sistem nilai, yaitu sistem peralatan (teknologi), ekonomi, organisasi, ilmu pengetahuan, kesenian, dan kepercayaan sistem bahasa.

Masyarakat tidak begitu saja muncul seperti sekarang ini, tetapi adanya perkembangan yang dimulai dari masa lampau sampai saat sekarang ini dan terdapat masyarakat yang mewakili masa tersebut. Masyarakat ini kemudian berkembang mengikuti perkembangan jaman sehingga kemajuan yang dimiliki masyarakat sejalan dengan perubahan yan terjadi secara global, tetapi ada pula masyarakat yang berkembang tidak seperti mengikuti perubahan jaman melainkan berubah sesuai dengan konsep mereka tentang perubahan itu sendiri.

Dalam mempertahankan kehidupannnya masyarakat beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun adaptasi tersebut dibedakan sebagai berikut :
a. Adaptasi genetik; setiap lingkungan hidup biasanya merangsang penghuninya untuk membentuk struktur tubuh yang spesifik, yang bersifat turun temurun dan permanen
b. Adaptasi somatis yang merupakan penyesuaian secara struktural atau fungsional yang sifatnya sementara (tidak turun temurun). Bila dibandingkan dengan makhluk lainnya, maka manusia mempunyai daya adaptasi yang relatif lebih besar.

Studi Kasus:

Kemiskinan Masyarakat Desa
Pedesaan hingga saat ini tetap menjadi kantong utama kemiskinan. Pada tahun 1998 dari 49,5 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia sekitar 60%-nya (29,7 juta jiwa) tinggal di daerah pedesaan. Pada tahun 1999, prosentase angka kemiskinan mengalami penurunan dari 49,5 juta jiwa menjadi 37,5 juta jiwa. Prosentase kemiskinan di daerah perkotaan mengalami penurunan, tetapi prosentase kemiskinan di daerah pedesaan justru mengalami peningkatan dari 60% tahun 1998 menjadi 67% tahun 1999 sebesar 25,1 juta jiwa, sementara di daerah perkotaan hanya mencapai 12,4 juta jiwa. Data tersebut diperkuat laporan Kompas tahun 2004 yang menyajikan bahwa lebih dari 60% penduduk miskin Indonesia tinggal di daerah pedesaan. Dengan demikian, desa hingga sekarang tetap menjadi kantong terbesar dari pusat kemiskinan. Tabel berikut menggambarkan prosentase perubahan dan jumlah penduduk miskin antara kota dengan desa dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1999.

Hasil pendataan BPS menunjukkan perkembangan garis kemiskinan dan jumlah penduduk miskin. Tahun 1976 jumlah penduduk miskin mencapai 44,2 juta jiwa dan sampai dengan tahun 1999 menjadi 25,1 juta jiwa. Sejak krisis ekonomi 1998, jumlah kemiskinan di daerah pedesaan mengalami peningkatan dengan tingkat kedalamannya mencapai 5,005 tahun 1998 dari 3,529 pada tahun 1996 dan di tahun 1999 menjadi 3,876  Indeks keparahan kemiskinan paling tinggi terjadi di desa.

Pada tahun 2003 rata-rata lama sekolah penduduk berusia 15 tahun ke atas baru mencapai 7,1 tahun dan proporsi penduduk berusia 10 tahun ke atas yang berpendidikan SLTP ke atas masih sekitar 36,2 persen. Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas masih sebesar 10,12 persen. Pada saat yang sama Angka Partisipasi Sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun sudah mencapai 96,4 persen, namun APS penduduk usia 13-15 tahun baru mencapai 81,0 persen, dan APS penduduk usia 16-18 tahun baru mencapai 50,97 persen. Tantangan tersebut menjadi semakin berat dengan adanya disparitas tingkat pendidikan antarkelompok masyarakat yang masih cukup tinggi seperti antara penduduk kaya dan penduduk miskin, antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, antara penduduk di perkotaan dan perdesaan, dan antardaerah (Bappenas, 2004).

Opini dan Saran:
Kemiskinan yang terjadi di masyarakat pedesaan seharusnya menjadi permasalahan yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Karena pedesaan merupakan sektor penghasil bahan pangan yang sangat besar. Jika masalah kemiskinan di pedesaan ini masih terus berlanjut, lama kelamaan bahan pangan akan sulit didapat. Oleh karna itu sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan keadaan masyarakat miskin di desa.
Sumber: http://smileboys.blogspot.com/2008/08/pengertian-masyarakat.html


C. Pengertian Kebudayaan
 Pengertian Kebudayaan - Budaya atau Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuiakan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Studi Kasus:
Masalah Yang dihadapi oleh Kebudayaan Indonesia
Sebuah persoalan dalam bidang budaya yang masih mendesak pemahaman kita ialah mengapa kebudayaan Indonesia sejak tahun 1980-an berada dalam keadaan kurang mengembirakan, ia semakin tergeser, tergusur, dan tersingkir dari pusat dan puncak perhatian dan kesibukan kita sehari-hari. Ini memang bukan persoalan baru, dan memang sudah ramai di perbincangkan pada a Sebuah perswal 1980-an, tapi setiap ada yang mempertanyakan apa yang saat ini harus di perhatikan dalam sebuah kebudayaan Indonesia, saya cenderung menunjuk pada tidak lagi mementingkan kebudayaan sebagai problematika terpenting.
Musim temu budaya daerah sebagai penyangga budaya nasional bermunculan diberbagai kota seakan-akan budaya kita pada masa ini menghadapi kemunduran biarpun seorang pakar budaya masih menganggapnya penting. Seorang pakar budaya pada masa pra-Orde baru mungkin seperti seorang Iwan Fals, Abdurrahman Wahid, atau Laksamana Soedomo. Pada tahun 1970-an orang sudah mengeluh tentang kebudayaan, tapi pada waktu itu masih ada hiruk-pikuk perdebatan dan persaingan yang tak banyak tersisa.
Sejauh itu masih ada yang perlu di pertanyakan terhadap kesadaran akan wawasan Nusantara yang kadang masih diselimuti oleh chauvinis kedaerahan dan kebudayaan yang pada akhir-akhir ini akan kembali berona sejarah seperti ketika berkecamuknya masa renaisance dan aufklarung di benua barat tiga abad yang lalu. Apabila dengan kian terasanya arus globalisasi peradaban masyarakat industri maju, yang mengandalkan materialisme dan membawa wabah konsumerisme, pengusuran mau tak mau pasti terjadi. Banyak sendi budaya yang ditinggalkan.

Opini dan Saran:
Menurut saya, kita sebagai generasi muda harus lebih cermat dalam menyaring budaya budaya luar yang masuk ke indonesia. Karna dengan masuknya budaya luar, sedikit demi sedikit kebudayaan bangsa kita akan terkikis oleh era globalisasi. Maka sebaiknya para generasi muda sekarang harus lebih menjaga kebudayaan yang ada di indonesia.
Sumber: http://boykb.blogspot.com/2010/07/pengertian-kebudayaan.html
http://azenismail.wordpress.com/2010/05/31/masalah-yang-dihadapi-oleh-kebudayaan-indonesia/


D. Keterkaitan Antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.

Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yng di bangun pada zaman ini.


Studi Kasus:
Konflik Antar Umat Beragama Menjadikan Indonesia Menakutkan
Di Bekasi, tak jauh dari Jakarta, sekelompok saudara-saudara kita dari Front Pembela Islam (FPI) mengancam keselamatan sesama saudara-saudari Indonesia mereka sendiri. Para anggota dari Front Pembela Islam (FPI) mendatangi tempat peribadatan umat non-muslim khususnya kristen.
Masing-masing pihak dalam kasus tersebut mempunyai alasannya sendiri-sendiri yang benar menurut persepsi mereka. Hanya saja, apa yang benar bagi satu pihak belum tentu ditangkap secara benar apalagi diterima sebagai sebuah kebenaran oleh pihak lain. Belum lagi, Kristen-Islam mempunyai sejarahnya tersendiri berisi hal-hal yang menyenangkan dan menyedihkan. Kadang, hubungan kedua pengikut agama ini bisa menjadi sangat sensitif kalau kedua belah pihak tidak mengutamakan dialog dan sikap saling mengerti.
Saudara-saudari yang Muslim khususnya dari FPI perlu lebih membuka diri untuk mengerti apa arti pelayanan sosial di kalangan umat Kristen. Pelayanan sosial tidak hanya tertuju bagi kaum Kristen saja tetapi bagi publik tanpa melihat apa agama yang dilayani. Pelayanan sosial tidak berarti Kristenisasi seperti mungkin ditangkap oleh sebagian yang non-Kristen.
Bagi umat Kristen yang menjalanan pelayanan sosial perlu cerdas dan bijaksana. Pelayanan sosial yang paling baik dalam konteks yang plural seperti Indonesia sebaiknya berlangsung dalam bentuk yang saling berkoordinasi tidak hanya di kalangan Kristen itu sendiri tetapi bersama-sama dengan termasuk kalangan FPI. Tujuan pelayanan sosial dalam Kekristenan bukanlah untuk kristenisasi, sama sekali bukan. Tujuannya adalah untuk menolong sesama mengatasi persoalan-persoalan yang sedang mereka hadapi. Semua agama mengajarkan bahwa menolong sesama itu baik, tak terkecuali agama Kristen.

Opini dan Saran:
Menurut saya, kasus yang terjadi di bekasi tersebut merupakan peristiwa yang sangat memprihatinkan. Karna seharusnya kita sesama bangsa indonesia harus saling menghormati satu sama lain. Seperti semboyan negara kita Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti walaupun kita berbeda beda tetapi kita tetap satu. Itulah nilai kehidupan yang seharusnya ditanamkan kepada seluruh komponen masyarakat di indonesia.

Tugas 1 ISD


ISD sebagai salah satu MKDU

A. Tujuan pendidikan umum di Perguruan Tinggi
1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul di dalam masayrakat Indonesia
3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi
Jadi pendidikan umum yang menitikberatkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya.

Studi kasus :
Seperti yang kita ketahui, kualitas pendidikan di indonesia cukup meprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
1. Rendahnya kualitas guru.
2. Rendahnya kesejahteraan guru.
3. Rendahnya prestasi siswa.
4. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan.
5. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan.
6. Mahalnya biaya pendidikan.
7. Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan.
8. Sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung.
9. Pendidikan dijadikan komoditas politik dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis.
10. Belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah di Indonesia.
11. Belum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter Indonesia.

Opini dan Saran :
Kualitas pendidikan di Indonesia sekarang memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Beberapa solusi yang dapat saya berikan dari permasalahan di atas adalah dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa, dan terutama kepada para mahasiswa agar dapat terus berusaha memperbaiki sistem pendidikan dengan cara menyumbangkan hasil pemikiran dan karya-karyanya.

B. 3 kemampuan yang diharapkan dan dihasilkan dari lulusan Perguruan Tinggi.
Perguruan Tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri atas :
1. Kemampuan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.
2. Kemampuan profesi adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan pribadi adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan seperangkat kemampuan yang dimiliki tersebut diatas lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi sarjana yang sujana yaitu sarjana yang cakap dan ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat indonesia dan umat manusia pada umumnya.

Studi kasus:
Salah satu masalah yang dihadapi negara Indonesia adalah masalah pengangguran. Hingga saat ini jumlah angka pengangguran yang ada di indonesia masih sangatlah besar. Seorang pengamat tenaga kerja dari Serang Darlaini Nasution SE mengatakan, ada tiga faktor mendasar yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia, Ketiga faktor tersebut adalah :
1. Ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan dengan lapangan kerja.
2. Ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran).
3. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan masih rendah.
Lapangan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja umumnya tidak sesuai dengan tingkat pendidikan atau ketrampilan yang dimiliki. Umumnya perusahaan atau penyedia lapangan kerja membutuhkan tenaga yang siap pakai, artinya sesuai dengan pendidikan dan ketrampilannya, namun dalam kenyataan tidak banyak tenaga kerja yang siap pakai tersebut. Justru yang banyak adalah tenaga kerja yang tidak sesuai dengan job yang disediakan.
Ini membuktikan bahwa pengangguran masih tinggi dikarenakan permintaan kerja sangat sedikit dibandingkan tenaga kerja yang tersedia. Penyebab lainnya adalah kualitas SDM itu sendiri yang tidak sesuai dengan yang diharapkan di lapangan, antara lain dikarenakan penciptaan SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai, atau belum mencapai standar yang ditetapkan.

Opini dan Saran:
Dari kasus diatas kita bisa menyimpulkan, sebenarnya penyebab terbesar pengangguran adalah ketidaksesuaian tenaga kerja dengan pekerjaan yang dibutuhkan. Selain itu yang menjadi penyebab meningkatnya pengangguran adalah kualitas dari SDM itu sendiri belum sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan tertentu. Jadi saran saya sebaiknya kita harus lebih cermat dalam memilih jurusan yang akan kita ambil di perguruan tinggi. Dan tidak lepas juga dari kesadaran kita untuk mendalami ilmu tersebut dengan sungguh sungguh.

Sumber: http://windysukmawan.blogspot.com/2009/12/tugas-materi-ilmu-sosial-dasr.html
 http://elektrojoss.wordpress.com/2007/06/12/tiga-faktor-mendasar-penyebab-masih-tingginya-pengangguran-di-indonesia/ 

C. Latar belakang diberikannya ISD.
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara. 
Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks. Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.

Studi kasus:
Kasus Gayus Tambunan dan Survei Korupsi

Terkuaknya kasus Gayus Tambunan dan tertangkapnya hakim Ibrahim menambah deret panjang kasus-kasus penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi.
Pada kasus Gayus Tambunan, seorang pegawai Ditjen Pajak dengan Golongan III A ditemukan memiliki kekayaan di rekeningnya sebesar Rp 25 miliar, rumah mewah di Kelapa Gading bernilai sekitar Rp 1 miliar serta mobil mewah Mercedez Bens dan Ford Everest.
Dengan kekayaan sebesar itu, Gayus Tambunan mengalahkan kekayaan Presiden SBY yang melaporkan kekayaannya sebesar Rp 7 miliar di KPU saat pilpres 2009 lalu.
Sebelum menjadi miliarder, Gayus sendiri berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang pekerja di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan tinggal di sebuah gang padat penduduk di daerah Warakas, Jakarta Utara.
Mencuatnya kasus Gayus Tambunan merembes pula pada program reformasi birokrasi yang diterapkan pada Departemen Keuangan yang telah menelan biaya yang sangat besar. Pada tahun 2008 saja tercatat anggaran yang tersedot untuk anggaran reformasi birokrasi untuk Depkeu mencapai Rp 1 triliun.
Program strategis tersebut bertujuan menegakkan disiplin pegawai dalam lingkup Depkeu dengan meningkatkan renumerasi yang berbeda dengan pegawai negeri pada umumnya. Gayus yang berstatus pegawai negeri golongan III A diberi gaji Rp 12,5 juta per bulan.
Namun bukannya Gayus semakin disiplin dengan renumerasi diatas rata-rata pegawai negeri, namun justru menyalahgunakan kewenangan yang dimilikinya untuk memperkaya diri. Inilah ironi program reformasi birokrasi ala Sri Mulyani Indrawati.


Opini dan Saran:
Menurut saya, kasus korupsi yang dilakukan oleh gayus merupakan tindakan yang sangat tidak bermoral. Mengapa saya mengatakan tidak bermoral? Karena dia egois dan hanya memikirkan kepentingan dia sendiri. Dia tidak memikirkan apa akibat dari perbuatan yang telah ia lakukan. Contoh sederhana akibat dari perbuatannya adalah, merugikan masyarakat kecil yang kurang mampu. Karna dia telah menyalahgunakan pajak yang seharusnya digunakan untuk keperluan negara dan rakyat kecil.
D. Pengertian ISD.
Ilmu sosial dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah – masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial.
Telah kita ketahui bahwa sumber dari semua ilmu adalah di filsafat / filosofi, baik ilmu – ilmu alam maupun ilmu – ilmu sosial ditilik dari pengembangannya bermula dari ilmu filsafat. Kemudian lahirlah 3 ( tiga ) cabang ilmu pengetahuan, yaitu :
· Natural sciences : meliputi fisika, kimia, biologi, astronomi ( IPA ).
· Social sciences : meliputi sosiologi, politik, ekonomi, sejarah, psikologi ( IPS ).
· Humanities : meliputi bahasa, agama, kesenian dan kesusasteraan.
Ilmu social dasar adalah salah satu mata kuliah softskill yang merupakan mata kuliah yang wajib diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Mata kuliah ini menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian para mahasiswa, berbeda dengan mata kuliah bantu adalah yang bertujuan untuk menopang keahlian dalam disiplin ilmunya.

Studi kasus:

Pentingnya Bersosialisasi Dalam Kehidupan.

Dalam bersosialisasi, tiap orang pasti mempunyai cara bersosialisasi sesuai dengan kepribadiannya masing-masing. Kepribadian terbagi menjadi 2, yaitu : ekstrovert (terbuka) dan introvert (tertutup). Orang-orang yang punya kepribadian terbuka pasti lebih mudah bersosialisasi daripada orang yang berkepribadian tertutup, ”kenapa?” karena orang yang punya kepribadian terbuka pasti dengan senang hati membuka dirinya pada semua orang dan secara pribadi memiliki rasa toleransi tinggi sehingga sanggup menerima perbedaan, dan tentunya mudah menerima hal baru. Lain hal nya dengan orang berkepribadian tertutup, mereka biasanya menyimpan rapat-rapat apa pun yang ada di dalamnya dan tidak boleh seorang lain pun tahu tanpa seizinnya.
Manfaat bersosialisasi tentu banyak, seperti :
1. Memiliki banyak teman,
2. Akan timbul rasa tolong-menolong,
3. Dapat berbagi pengalaman,
4. Kita mudah mendekatkan dengan orang lain,
5. Kita tak akan kesepian,
6. dan masih banyak lagi manfaat yang bisa kita temukan dalam pentingnya bersosialisasi.

Opini dan Saran:
Jadi kesimpulannya adalah kita sebagai masyarakat yang heterogen (berbeda-beda), kita harus bersosialisasi dengan kepribadian terbuka dan berpikiran terbuka (open mind), sebab hal tersebut akan mendatangkan manfaat yang baik buat kehidupan kita sebagai masyarakat yang tak bisa hidup tanpa orang lain. Oleh dari itu, mulailah bersosialisasi dari sekarang dan jangan lupa hindari sifat tertutup yang dapat menghalangi kita untuk bersosialisasi.


coba tulis


dengan ini blog saya resmi dibuka. hahahaha